Bismillahirrohmanirrohim,,,,,
Seperti biasanya, hari-hariku selalu berjalan seperti layaknya air yang
mengalir, mencari celah-celah untuk menemukan jalan yang baru, tetapi masih
memiliki keteguhan prinsip dengan tujuan hidupku, agar nantinya tidak ada
penyesalan di kemudian hari. 19 tahun aku merasakan pahit manisnya hidup di
dunia, banyak hal-hal yang sangat mengesankan dalam setiap langkah hidup yang
aku jalani, semua itu aku jalani dengan penuh rasa syukur pada Tuhan yang
selalu memberiku petunjuk, walau terkadang ada rasa mengeluh.
Berawal dari sebuah khayalan, itu mungkin yang menjadi dasar kenapa aku
menuliskan kisah hidupku. Semua orang pasti memiliki sebuah khayalan, tak
mungkin seseorang tak memilikinya, karena dari khayalanlah kita bisa memaknai
hidup itu, kita bisa menemukan cita – cita
hidupnya. Ya, aku memiliki khayal, jika suatu saat, aku pasti akan
teringat dengan apa yang pernah aku alami selama ini,bisa dijadikan pengalaman
hidup, bahkan menjadi motivasi diri menjadi insan yang lebih baik lagi, karena
dari tulisan dan kenangan yang akan menjadi teguran lembut jalan hidupku kelak.
Layaknya cewek pada umumnya, aku juga ingin memiliki kisah yang indah,
dengan adanya seseorang yang bisa memperhatikanku, menyayangiku, mungkin
hidupku akan terasa sangat indah bahkan jauh lebih indah, sayangnya, belum diizinkan untuk
itu, makanya, semuanya hanya jadi sebuah
khayalan, dan berharap suatu saat nanti khayalan itu bisa terwujud. Pernah
suatu ketika, sikap yang aneh menurutku,
hadir dalam diriku, ya, rasa cinta pada lawan jenisku, perasaan heran,
menyelubungi pikiranku kala itu, ingin menghilangkan dari pikiran, tapi semua
itu terasa sulit, entah karena apa, aku berfikiran biarlah sikap itu hilang
dengan sendirinya, nyatanya, bisa juga aku kurangi, dengan bertekad untuk
merubah rasa sayang itu menjadi sebuah kebencian yang sangat, demi kelancaranku
dalam menghadapi proses belajar. Karena rasa itu muncul ketika aku duduk
dibangku MTs kelas akhir pula, mungkin itu sebuah godaanku untuk mncapai
kesuksesan nantinya. Tapi, berjalan hanya beberapa saat rasa itu bisa hilang
dari benak.
Seiring berputarnya waktu, lulus juga akhirnya aku dari jenjang MTs, tanpa
memikirkan rasaku padanya, walau sebenarnya ingin sekali aku merasakannya,
karena itu prinsipku,kalau aku akan menahan untuk menikmati masa –masa seperti itu selama masih
bersekolah, karena aku ingin fokus dalam belajar, yah meskipun banyak sekali
cobaan untuk mencoba mengalahkan prinsipku itu. Jadi ingat omongan guruku kala
masih MTs dulu, kalau aku itu anaknya kuat
menahan godaan, terutama godaan dari cowok, meskipun banyak yang
berusaha untuk mendapatku, tapi aku tak pernah pedulikan itu (J).
Bukan berarti sombong atau apa, karena aku hanya ingin wujudkan prinsip
yang aku buat dalam daftar hidupku. Mungkin awalnya aku ngira akan berjalan
lancar, tapi nyatanya hanya bayangan saja. L
Semua yang kita inginkan terkadang tak sesuai dengan keadaan dan kenyataan,
salah satunya prinsipku itu, yups,,, berjalan 1 tahun, rasaku padanya bisa aku
kalahkan dengan kekuatan prinsip.
padahal kalau diingat aku mengaguminya sudah lebih dari 1 tahun, hampir 2
tahunan, tapi untungnya aku masih bisa menahannya. Berjalannya waktu yang
semakin cepat berlalu,dan mungkin ini berkat doaku yang selaluaku panjatkan,
untuk dipertemukan dengannya, dan mungkin ini adalah jawaban dari setiap
doa-doaku, aku akhirnya dipertemukan lagi dengannya.Kala itu, saat liburan pondok, aku bertemu dengannya karena rencana
adekku sendiri,rasa senang pastinya ada, tapi itu tak pernah aku perlihatkan
ketika dihadapannya. Adek sedikit banyak tahu tentangnya, mungkin curhatnya dia
ke adek,
Dari situ juga seakaan prinsipku tak ada lagi dalam benakku, yang telah
lama aku pertahankan, semua sirna dengan sendirinya, bak, gundukan pasir di
pantai yang tersiram ombak, hilang tak berbekas. Akhirnya, aku dan dia pun
menjalin sebuah hubungan, layaknya cewek lainnya, hidupku bagai diatas awan
yang bertemankan awan putih yang sangat indah, tak ingin rasanya aku
meninggalkannya, hm,,, senangnya kala itu J. Serasa sempurna. Padahal kalau diingat, aku tak boleh
seperti itu, tapi kenyataannya berbalik, benar yang dikatakan orang, kalau
cinta itu bisa mengalahkan segalanya.
Pacarannya kita tak sama dengan pacarannya temen – temen, yang notabanenya
menghabiskan waktunya dengan berdua – duaan, kalau aku tidak,malah aku dengannya
berpacaran dibuat motivasi diri, buat tempat untuk merubah diri menjadi lebih
baik dari sebelumnya. saling tegur jika salah satunya ada yang salah Kompetisi dalam belajar
mencapai apa yang diharapkan, itu salah satu usahaku untuk merubah anggapan
kalau berpacaran itu akan mengganggu konsentrasi belajar. Dan semua itu bisa
aku jadikan prinsip baru dalam hidup kedepannya, waktu demi waktu aku
bersamanya, menghabiskan waktu belajarku dengannya, yah, meskipun tak selalu
bersama dalam satu tempat, kami hubungannya dipisahkan oleh jarak, dan itu yang
membuatku semakin lega, karena menghindarkan diri dari maksiat yang berlebihan,
menghindarkan dari hal – hal yang tak diinginkan.
Aku berada di Situbondo untuk study SMA ku, sedangkan dia tetap di
Banyuwangi untuk study SMAnya juga, memang akan terasa sulit untuk dijalani jika
berhubungan jarak jauh, akan ada banyak hal – hal yang mungkin membuat resah,
ataupun kesepian, tapi mau bagaimana lagi karena itulah resikonya punya pujaan
hati yang jauh dari diri. hanya panjatan doa untuknya dan selalu berusaha
menjaga setiap apa yang ia ucapkan untuk selalu saling menjaga kepercayaan. Di samping itu, aku merasakan perbedaan yang
begitu terasa disaat jauh darinya, merasakan rindu dan kangen yang sempurna, di
banding dengan yang sering kali bertemu yang hanya untuk melepas rindu saja.
Tahun 2010 mungkin menjadi tahun terindahku, couse aku bisa mendapatkan apa
yang selama ini aku impikan, bisa mendapatkan apa yang telah lama aku pendam,
yap, rasa sayangku, rasa kagumku padanya, bayangkan dari kelas 2 aku
mengaguminya, tanpa ada seorangpun yang tahu. Mungkin dari saking kuatnya aku
memegang prinsip, sehingga tak ada yang tahu kalau aku juga memiliki rasa kagum
juga pada teman seperti ynag lainnya pula(hehe). Ngga pernah terbayangkan
sebelumya, jika aku bakalan seperti ini, rasanya masih berada dalam dunia
mimpi, apa ini berkat kesabaranku menjaga godaan, menjaga diri dari kesenangan
belaka, sehingga pantas mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hakku.
Teman – teman sebenarnya mungkin banyak yang tahu kalau aku, sebenarnya
memiliki sebuah perasaan yang lebih dari sekedar teman untuknya, tapi karena kejaimanku, aku tak
berani mengungkapkannya. Dari aku sendiri saja, alasan kenapa ngga mau terus
terang padanya, 1. Karena aku masih malu, masak cewek yang harus duluan. 2.
Merasa tak pantas jika aku menyayanginya, 3. Masih ada rasa takut, dan
khawatir, kalau ia tak memiliki perasaan yang sama, takut kalau cintaku
nantinya bertepuk sebelah tangan. 4. Masih merasa belum tepat dan belum
waktunya untuk aku ungkapkan. 5. Takut ditolak.
Dari kelas 1, aku hanya sebatas kenal saja, tak ada keakraban, itupun kenal
nama doang, padahal seorganisasi. Menginjak kelas 2, aku tak lagi sekelas
dengannya, aku di kelas B dia di kelas A, ,malah tambah ngga akrab 2 kali,
haha. Tapi entah kenapa, dari ngga saling kenal diantara kita, timbullah rasa
penasaranku, dan kekagumanku padanya,
apa karena dia anaknya yang cuek, apa karena akunya yang ingin mengenalnya,,
hm,, itu yang aku ngga tau. Aku jalani aja apa yang menjadi pikiranku, aku
berteman dengannya sewajar – wajarnya saja, ngga terlalu kagum banget kala berhadapan bahkan ngobrol
dengannya. Ternyata, asyik juga berteman dengannya, bisa tau gimana dia,
ternyata humoris, suka nglucu, tapi terkadang nyebelin juga. Ndak terasa 1
tahun kita akrab, keakraban itu malah membuat kekagumanku terhadapnya semakin
lebih, sempat memiliki pikiran, kalau ia yang nantinya akan bisa mengerti
bagaimana aku, mengerti apa yang aku mau, bagiku, dia type cowok yang bisa
menerima apa adanya pasangannya. Berbeda dengan cowok lainnya, yang keseringan
hanya memandang dari segi fisiknya saja, itu yang membuatku
kenapa males deket sama cowok,dan dari sifat dan sikap itulah, aku
begitu mengaguminya. Takut kalau nantinya hanya dijadikan pelampiasan belaka,
padahal dari dulunya aku malah lebih deket berteman dengan cowok, ketimbang
dengan yang ceweknya, soale kenapa, cowok itu lebih enak kalau diajak berteman,
lebih terbuka, dan jarang menggunakan perasaan jika tersakiti, berbeda dengan
cewek, yang selalu mengandalkan perasaan dan juga hati jika ia merasa
tersakiti, malah ujung – ujungnya saliug benci dan tengkar dan ngga ada
abisnya. Hmm ,,,, dasar cewek, hehe. Oke, kembali kepermasalahan semula,
setelah lamanya aku dan dia berteman, ngerasa cocok, kita menjadi teman yang
akrab, yah, meski terkadang masih sering tengkar – tengkar GJ gitu,,.
Waktu semakin cepat berlalu, kelas 3
pun telah kita jalani. Mungkin sekolahku
berbeda dengan sekolah lainnya, yang notabenenya permanen anaknya dalam
sekelas, kalau disekolahku tidak, kelas kami sering ada rollingan, seminggu
sekali terkadang 2 kali. alasannya,
mencari anak yang bener – bener mampu berada dalam yang dirasa cocok untuk
kememampuannya.
Awalnya dia berbeda denganku, aku di A dan ia di B, sempet ada rasa kecewa,
kenapa ia ngga sekelas denganku?... tapi, kekecewaan itu sirna, setelah ia bisa
sekelas denganku, sampek akhir kelas 3. Dimanapun bangkai itu dibuang, pasti
suatu saat akan tercium juga baunya, mungkin perumpamaan itu yang cocok buat
kita, sekian lama aku dengannya berteman akrab, dan tanpa tersadari, ternyata
perasaanku bisa terbaca juga oleh teman,, hm,,,, malu, sebel, pastinya ada
lah,,, tapi mau gimana lagi udah ketauan kok. Untungnya semuanya tak pernah aku
jadikan fikiran, aku anggap hanya anjing menggonggong doang,, hehe peace teman.
Karena mungkin itu
hanyalah sebuah godaan buat kefokusanku aja... tapi lama – kelamaan saking
seringnya di gituin teman – teman, malah jadi pikiran juga akhirnya, malah
terbawa juga perasaanku, kalau aku benaran suka. Dan sepertinya dia pun juga begitu (kayanya
sich), hanya saja dia lihay kalau suruh menyembunyikan dari teman – teman,
bahkan aku sendiripun terkadang tidak tau,malah jadi teka – teki, karena ia
jagonya akting.
Hari demi haripun aku lalui dengan santai
tapi pasti, sekolah sebagaimana
biasanya, waktunya belajar ya belajar, waktunya canda gurau ya dimanfaatin aja.
Sesekali aku merefresh otak dan fikiranku dari belajar keras, menghilangkan
stressku dengan main – main bareng sahabat – sahabat ya walaupun mainnya model
GJ’’an gitu. Namanya juga anak –anak
yang masih ababil (ABG Labil) pastinya ya ketawa mulu. Haha.... seru
tapi,, kapan aku bisa berkumpul lagi dengan mereka. Kebersamaan dan
kekeluargaan yang erat kita jalin selama kurang lebih setahun, pastinya
menyisakan masa – masa istimewa, mulai dari yang mengesankan sampai yang
menyebalkan. Banyak hal yang sulit untuk dilupakan bersama mereka, padahal sejatinya
masa –masa paling indah adalah masa – masa SMA, tapi menurutku tidak!. Kenapa
tidak, mungkin ada alasan tersendiri aku mengatakannya, karena bagiku masa –
masa MTs-ku adalah masa yang sangat indah dan mungkin tiada aku temukan lagi
masa seperti itu disekolah lainnya, ya, mengapa, karena dari sanalah aku
diajari menjadi seorang yang mandiri, menjadi manusia yang sangat menjunjung
tinggi kedisiplinan, membawa almamater ke manapun kami berada, peraturan yang
sangat keras telah diterapkan disekolah itu, mulai dari dilarang kerasnya
membawa HP, berpacaranpun disana juga dilarang, bagi siapapun yang telah
melakukan pelanggaran tersebut akan
mendapat hukuman yang mendidik. Pernah suatu ketika, teman sekelasku ketahuan
jalan – jalan bareng cewek ke pantai, ketahuan oleh temennya, keesokan harinya
langsung dihukum didepan semua siswa, dipermalukan dengan dikerjain habis –
habisan,, haha,,, makanya kenapa tiada peristiwa istimewa selain masa – masa di
MTs. Selain itu juga, kita diajari untuk kreatif, melakukan segala sesuatunya
dengan apa adanya, meski banyak yang tak menyukai sekolah kami, entah karena
apa? apa karena sekolah kami tak pernah memiliki masalah, sampai
dipermasalahkan, hingga sampai ada isu, semua sekolah yang masuk siang akan
ditutup. Hm,, segitu parahnya ,,,,
Tapi kami tak pernah takut akan itu, kami menganggapnya, anjing yang
menggonggong aja, ngga usah dipermasalahkan, toh bakalan berhenti dengan
sendirinya, kata pak Joko gitu. Eh,, nyatanya iya,, isu itu ilang juga, kaya
angin topan yang hanya sekedar lewat aja, yang awalnya seakan bakal memporak
–porandakan rumah,, ternyata sekedar lewat saja. Banyak sekali yang ingin
menghancurkan sekolahku, mulai dari faktor eksternal bahkan internal. Hm,,dari
kita hanya bisa membantu dengan doa dan
usaha doang serta sabar aja dari kami, itulah salah satu prinsip kita dulu.
Hingga pada akhirnya, buah dari kesabaran dan keteguhan kita, hasil ujian akhir
kitapun memuaskan, dan lebih anehnya lagi nilai Danumku sama persis dengannya,
sama, bahkan kembar ngga ada beda – bedanya sama sekali. Ndak ada bayangan
sebelumnya kalau bakalan sama gitu. Mungkin hanya kebetulan saja, tapi kalau
emang kebetulan, sering kita tu secara tak sengaja ada kesamaan, ntah nilai,
apa dari barang yang kita pakai. Sampai terkadang ilfeel sendiri.
Tak hanya sampai disitu aku mengaguminya, meskipun terkadang aku benci
dia,, karena kejailannya, terkadang bikin sebel orang juga, heranku, malah
tambah kagum aku ke dia, kekagumanku terhadapnya, karena dia memiliki perbedaan
dengan lainnya, dia anak yang humoris, tak pernah gengsi, memiliki semangat
tinggi. Dari situ nilai plus yang aku dapet darinya. Teringat ketika lomba
drama pas waktu hari raya idul adha, kita bermain bareng, apa karena sering
bareng, kita menjadi semakin akrab dan dekat, tak ada lagi kejaiman antara aku
dan dia. Tapi tetap bisa aku rahasiakan kekagumanku, ntah dia tau atau ngga
kalau aku sebenarnya mengaguminya, malah bisa dikatakan suka. Mungkin aja dia
tau, Cuma tak berani mengatakannya, takut dianya GR paling.
Tapi dari sekian peristiwa itu, yang paling berkesan adalah ketika kita
rekreasi bareng buat merayakan kelulusan kita. Banyak hal yang unik dan lucu,
kalau ingat masa itu, ingin sekali aku mengulangnya. Bener – bener kita lepas
dari maslaah, seakan tak ada masalah yang memberatkan kita, enjoy banget waktu
itu. Mulai dari mendaki gunung bersama, canda, jail – jailan, wih,, pokoknya
asyik dah,, ditambah lagi aku jadi bendaharanya, hm,, pegangannya uang mulu dah, kayak orang yang penting banget,
kemana – mana pasti dicariin mulu. Apa lagi kalau bukan minta uangnya,haha. Pas
waktu di Taman Suruh, kita mandi sepuasnya, padahal kalau diinget, disana itu tempatnya sangat
dingin banget, seakan ngga berani mandi, jangankan mandi, megang air aja maju
mundur kok. Saking dinginnya. Tapi itu tak menyurutkan kebahagiaan kami, tanpa
basa – basi kitapun nyebur ke kolamnya, malah jika ada yang ketahuan ngga
nyebur, bakalan dijeburin. Salah satunya dia,, dasar orang nyebelin, mintanya
di jeburin, haha. Jadi ingin mengulangnya lagi ke masa – masa itu, main sirat –
siratan air bareng sahabat - sahabat, karena aku berfikir, kapan lagi kita
bakal merasakan hal seperti ini, kalau ngga sekarang, karena sebentar lagi kita
akan berpisah. Manfaatkan kesempatan ini
teman kataku dalam benak.